Agenda reresik sekre kembali dilakukan pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (16/10). Agenda reresik atau bersih-bersih sekre HMT PWK ini dimulai sejak pagi. Tujuan dari adanya reresik sekre ini tiada lain adalah sebagai salah satu upaya untuk merawat sekre sebagai ‘rumah’ bagi HMT PWK, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dalam berkegiatan di sekre. Kegiatan reresik sekre diisi dengan pembersihan plafon, jendela, halaman, serta penebangan pohon di halaman belakang sekre karena kondisinya yang sudah rapuh.
Setelah reresik sekre, berlangsung kegiatan Permaculture DTAP. Agenda dari Permaculture DTAP yaitu kelas singkat tentang teori dan praktik pertanian permakultur. Agenda pengenalan teori dan praktik tentang pertanian permakultur ini dilakukan secara intensif selama 2 hari, yakni Sabtu dan Minggu. Kelas singkat ini juga menjadi bagian dari pembelajaran mata kuliah berpikir kreatif. Kegiatan yang dilakukan sejak pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore ini mendatangkan seorang narasumber, Bapak Khaerul Anam. Beliau adalah seorang penggiat permakultur asal Karanganyar.
Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan pembekalan materi tentang permakultur. Permakultur, sesuai dengan namanya dapat diartikan sebagai pertanian permanen. Berbagai aspek tentang permakultur dibahas secara detail pada kelas kemarin, namun porsinya lebih banyak pada langkah-langkah dalam pembuatan kebun permakultur. Teori-teori ini kemudian langsung diterapkan melalui pembuatan alternatif -alternatif desain dari mahasiswa berserta dosen yang terlibat yakni Ibu Sri Tuntung sebagai penginisiasi adanya program Permaculture DTAP ini.
Pada hari kedua, kegiatan diisi dengan percobaan pembuatan kebun dengan dua alternatif desain. Teknik yang diterapkan adalah teknik spiral. Para peserta, dosen beserta Bapak Khaerul Anam, bersama-sama terjun langsung ke halaman DTAP untuk merealisasikan desain kebun. Kegiatan mulai dari pembersihan, hingga mencangkul dilakukan dalam proses pembuatan kebun ini. Pada sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan pupuk kompos yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pemupukan di kebun permakultur.
Seru banget ya lur, tunggu kelanjutan aksinya ya!