9 Juli 2016 menjadi kali pertama Kabinet Omah Dewe menggaungkan namanya. Nama Omah Dewe merujuk pada Bahasa Jawa yang berarti Rumah Sendiri, nama Omah Dewe diharapkan dapat membangun sense of belonging pengurus dan anggota secara bersama-sama. Dengan tagline “Kece rame-rame”, Omah Dewe membawa pesan yang baru, fresh, unik, beda, menarik dan berani.
Omah Dewe menempuh terobosan baru dalam prosesnya yaitu dengan dikeluarkannya sebuah logo kabinet yang diberi nama “Natha Mandhira” yang berarti pelindung rumah suci. Dari logo ini tersimpan harapan agar setiap anggota dan pengurus HMT PWK menjadi perwujudan prajurit, yang bisa terus menjaga dan melindungi rumah kita sendiri.
Secara struktural, jajaran pengurus Kabinet Omah Dewe antara lain,
Ketua Himpunan: Daniel Futuchata Falachi
Sekretaris Jenderal: Fardhan Amarullah
Sekretaris Umum: Beatrix Thesa
Bendahara Umum: Virgari Cahaya Nasukha
Wakil Bendahara Umum: Aniisah Novitasari
Kepala divisi Pendidikan, Penelitian dan Profesi : Fildzah Husna Amalina
Kepala divisi Pengabdian Masyarakat: Muhammad Wahyu Akbari
Kepala divisi Minat dan Bakat: Muhammad Bagus Samudra
Kepala divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia: Nadia Fauzia R
Kepala divisi Media dan Informasi: Kiana Puti Aisha
Kepala divisi Rumah Tangga: Budi Panji Prasetyo
Kepala divisi Kewirausahaan: Paskalis Michael
Kepala divisi Hubungan Masyarakat : Nanda Nur Ilmayanti
Kabinet yang dikepalai oleh Daniel Futuchata ini, lagi lagi mengeluarkan terobosan baru dengan penguatan karakter masing-masing divisinya. Tiap divisi memilki sebutan lain yang mengambil nama Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Harapannya, divisi HMTPWK UGM dapat mengambil contoh semangat dan menerapkannya dalam pelaksanaan bidang kerja. Berikut, merupakan penjabaran tiap divisi.
1. Divisi Media dan Informasi / Prajurit wirabraja
Prajurit wirabraja berasal dari kata wira berarti ‘berani’ dan braja berarti ‘tajam’, kedua kata itu berasal dari bahasa Sansekerta. Logo Medinfo berupa bentuk cangkang, 3 cangkang sebagai representasi subdivisi sebagai penopang kerja yang kuat.
2. Divisi Pendidikan, penelitian dan Profesi/ Prajurit Prawiratama
Prajurit Prawiratama berasal kata prawira dan tama. Kata ‘prawira’ berasal dari bahasa Kawi berarti ‘berani, perwira’, ‘prajurit’, sedangkan “tama” atau “utama” bahasa Sansekerta yang berarti ‘utama, lebih’; dalam bahasa Kawi berarti ‘ahli, pandai’. Logo DP3 berupa bentuk senjata, dengan maksud edukasi sebagai senjata utama perencana.
3. Divisi Hubungan Masyarakat/ Prajurit Mantrirejo
Prajurit Mantrirejo berasal kata “mantri” dan “jero”. Kata “mantri” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘juru bicara, menteri. Logo Humas berupa burung yang selalu terbang namun selalu tahu kapan waktu untuk pulang.
4. Divisi Minat dan Bakat/ Prajurit Jagakarya
Prajurit Jagakarya berasal kata jaga dan karya. Kata ‘jaga’ berasal bahasa Sansekerta berarti ‘menjaga’, sedangkan ‘karya’ dari bahasa Kawi berarti ‘tugas, pekerjaan’. Logo Mikat berupa kalung penari, sebagai simbol wadah minat dan bakat HMTPWK
5. Divisi Pengabdian Masyarakat/ Prajurit Nyutra
Prajurit Nyutra berasal kata dasar sutra yang bahasa Kawi berarti 1) ‘unggul’, 2) lulungi dan (ketajaman), 3) ‘pipingitan/’sinengker’sedang dalam bahasa Jawa Baru berarti ‘bahan kain yang halus’; sedangkan awalan N- berarti ‘tindakan aktif sehubungan dengan sutra’. Logo Pengab berupa bunga, sebagai simbol keindahan dalam kehangatan yang ditawarkan divisi atas kepedulian sesama.
6. Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia / Prajurit Ketanggung
Prajurit Ketanggung berasal berasal kata dasar “tanggung” mendapatkan awalan ke-. Kata “tanggung” berarti ‘beban, berat1. Sedangkan ke- di sini sebagai penyangatan ‘sangat’. Logo PSDM berupa api, sebagai symbol himpunan yang selalu nyala sekaligus menjaga semangat himpunan.
7. Divisi Rumah Tangga / Prajurit Bugis
Prajurit Bugis Secara filosofis bermakna pasukan yang diharapkan selalu memberikan penerangan dalam kegelapan, ibarat berfungsi seperti munculnya bulan dalam malam yang gelap yang menggantikan fungsi matahari. Logo RT diambil dari Atap Bagonjong Rumah Minang, sebagai representasi rumah yang menaungi kegiatan HMTPWK.
8. Divisi Kewirausahaan/ Prajurit Surakarsa
Prajurit Surakarsa berasal dari kata sura dan karsa. Kata “sura” berasal dan bahasa Sansekerta berarti ‘berani’, sedangkan “karsa” berarti ‘kehendak’ Logo Wirus merepresentasikan kedinamisan wirausaha dalam menjalankan tugas.